- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
PEMANFAATAN
MINYAK JELANTAH (MINYAK GORENG BEKAS)
Minyak
goreng bekas atau populer dengan sebutan minyak jelantah adalah sisa minyak
goreng setelah digunakan untuk menggoreng lauk, kerupuk dan bahan makanan
lainnya. Secara bentuk dan rasa mungkin minyak goreng bekas ini masih
memungkinkan untuk dipakai. Namun, untuk kesehatan menggunakan minyak goreng
bekas secara berulang tidak disarankan. Karena, minyak goreng bekas berpotensi
menimbulkan gangguan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Minyak goreng bekas sangat
bermanfaat untuk keperluan berikut, yaitu:
§
Sebagai umpan pada perangkap
tikus
Minyak goreng bekas, terutama bekas menggoreng ikan, ikan asin
yang mengundang bau khas yang disenangi oleh tikus bisa digunakan sebagai umpan
pada perangkap tikus. Bagaimana caranya? Caranya sangat mudah. Cukup oleskan
minyak goreng bekas tersebut pada perangkap tikus. Tempatkan perangkap tikus
pada tempat-tempat yang sering dilewatinya, bau khas minyak goreng bekas itu
akan mengundang tikus untuk mendekat dan akhirnya terperangkap. Ini adalah
manfaat paling sederhana dari minyak goreng bekas.
§
Bahan bakar alternatif
Minyak goreng bekas ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif, yaitu sebagai bahan bakar lampu minyak (Jawa: lampu
sentir). Ini tentu saja sangat bermanfaat dan bisa diaplikasikan jika listrik
tiba-tiba mati, sementara di rumah tidak ada alat penerang lain yang bisa
diandalkan.
Cara menggunakannya sangat sederhana, tidak memerlukan biaya dan
tidak membutuhkan banyak waktu. Pertama, sediakan tutup kaleng biskuit atau
wadah lain yang tidak mudah bocor atau terbakar jika tersentuh api. Tuangkan
minyak goreng bekas ke dalamnya. Kemudian, ambil segumpalan kapas yang sudah di
padatkan dan letakkan di tengah-tengah tutup kaleng biskuit tersebut.
Biarkan beberapa saat hingga minyak meresap membasahi semua
bagian kapas. Selanjutnya, bakar kapas tersebut dengan korek api, hingga
menyala layaknya lampu minyak. Nah, lampu minyak berbahan bakar minyak goreng
bekas siap menerangi ruangan Anda.
Terinspirasi dari lampu minyak berbahan bakar minyak goreng
bekas di atas, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemudian
mempresentasikan ide manfaat minyak goreng bekas sebagai bahan bakar alternatif
untuk kompor memasak. Diketahui, minyak goreng bekas memiliki keseimbangan
karbondioksida yang netral, sehingga lebih aman digunakan dan tidak berpotensi
meledak. Namun, kompor berbahan bakar minyak goreng ini juga memiliki
kelemahan, yaitu pembakaran terkadang tidak terkendali. Api kompor terkadang
membesar secara tiba-tiba. Namun demikian, ide ini patut diapresiasi dan
disempurnakan lagi, sehingga bisa memberikan alternatif bahan bakar murah dan
ramah lingkungan. Minyak jelantah juga dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan bahan bakar alternatif, yaitu biodiesel.
§
Bahan baku pembuatan biosurfaktan
Peneliti di Lembaga Ilmu
Penelitian Indonesia (LIPI) diketahui berhasil memanfaatkan minyak goreng bekas
pakai atau minyak jelantah sebagai bahan pembuatan biosurfaktan, yaitu suatu
metabolit yang dihasilkan oleh mahluk hidup (umumnya mikroorganisme, seperti
bakteri ataupun yeast) yang memiliki aktivitas menurunkan tegangan permukaan
layaknya surfaktan yang telah banyak diaplikasikan di berbagai produk. Hanya
saja, surfaktan yang dihasilkan melalui sintesis secara kimia selama ini
memiliki keterbatasan dalam hal sulit didegradasi oleh lingkungan sehingga
perlu mendapat perhatian dalam rangka mencari alternatif penggantinya yang
tentu lebih ramah lingkungan. Dalam hal itu, biosurfaktan merupakan alternatif
yang tepat. Karakteristik yang dimilikinya membuat biosurfaktan memiliki
potensi besar untuk diaplikasikan di berbagai bidang. Diprediksikan, industri
biosurfaktan, secara global, akan berkembang mencapai nilai USD $2.21 Milliar
pada tahun 2018. Diharapkan, Indonesia dapat
berpartisipasi dalam industri biosurfaktan yang potensial itu, sehingga bisa
menambah devisa negara. Karena sesungguhnya Indonesia mampu untuk melakukannya,
dukungan sumber daya hayati yang besar yang ada di Indonesia merupakan modal
yang kuat. LIPI telah memiliki koleksi mikroorganisme penghasil biosurfaktan
yang berhasil di isolasi dari berbagai daerah di Indonesia.
§
Pembuatan sabun
·
Cara membuat:
1. Siapkan air di
mangkok
2. Tambahkan 35gr NaOH
yang sudah ditakar menggunakan
3.Aduklah sampai larut
secara perlahan
4. Diamkan 20 menit
atau hingga dingin
5.Masukkan minyak
jelantah yang sebelumnya ditakar menggunakan tabung ukur
6.Aduk minyak jelantah
secara perlahan
7.Masukkan parfum
sambil diaduk sampai berubah warna menjadi keruh dan kental
Masukkan ke
dalam cetakan
8.Dinginkan sabun
hingga menjadi padat
9.Kemas lah sabun agar
menarik Tadaaa, sabun siap dipasarkan!
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar